Lihat di sini 7 pahlawan yang dibunuh di lubang buaya

Pahlawan Nusantara adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar anumerta ini dipersembahkan oleh Pejabat Indonesia atas jasa melawan penjajah yang ada bukti heroik yang dipaparkan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang|diingat|dihargai|disanjung|dipuja|dipuji} dan diteladani sepanjang masa bagi nusantara lainnya.


1.  Pahlawan Nasional Lampung


Radin Inten II adalah pahlawan yang selalu dibanggakan. Radin Inten II  pejuang yang selalu diingat (Lampung, 1834 – Lampung, 5 Oktober 1858) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai sebuah Bandara Radin Inten II dan perguruan tinggi IAIN Raden Intan di Lampung.Berdasarkan penelitian, Radin Inten II gelar Kesuma Ratu masih keturunan Fatahillah yang dikenal sebagai Sunan Gunung Jati dari perkawinannya dengan Putri Sinar Alam, seorang putri dari Minak Raja Jalan Ratu dari Keratuan Pugung, cikal-bakal pemegang kekuasaan di keratuan tersebut.



2. Pahlawan Nasional Maluku


Pattimura adalah pahlawan yang kuat dan perkasa. Pattimura (atau Thomas Matulessy) pejuang yang membela bangsa (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia.



3. Pahlawan Nasional Maluku Utara. 


Nuku Muhammad Amiruddin adalah pahlawan yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Muhammad Amiruddin  pejuang yang pantang menyerah atau lebih dikenal dengan nama Sultan Nuku (Soasiu, Tidore, 1738 – Tidore, 14 November 1805) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Dia merupakan sultan dari Kesultanan Tidore yang dinobatkan pada tanggal 13 April 1779, dengan gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan”.



4. Pahlawan Nasional Nusa Tenggara Timur


Herman Johannes adalah pahlawan yang tak kenal menyerah. Prof. Dr. Ir. Herman Johannes pejuang yang pantang menyerah , sering juga ditulis sebagai Herman Yohannes atau Herman Yohanes (lahir di Rote, NTT, 28 Mei 1912 – meninggal di Yogyakarta, 17 Oktober 1992 pada umur 80 tahun) adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ia pernah menjabat Rektor UGM (1961-1966), Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti) tahun 1966-1979, anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1968-1978), dan Menteri Pekerjaan Umum (1950-1951).  



5. Pahlawan Nasional Papua


Frans Kaisiepo adalah pahlawan yang pantang menyerah. Frans Kaisiepo  pejuang yang selalu dibanggakan (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal di Jayapura, Papua, 10 April 1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.


6. Pahlawan Nasional Sumatera Utara


K.H. Zainul Arifin adalah pahlawan yang selalu dikenang. Zainul Arifin  pejuang yang membela bangsa atau lengkapnya Kiai Haji Zainul Arifin Pohan (lahir di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, 2 September 1909 – meninggal di Jakarta, 2 Maret 1963 pada umur 53 tahun) adalah seorang wakil perdana menteri Indonesia, ketua DPR-GR, dan politisi Nahdlatul Ulama (NU).


Nah, itulah 7 pahlawan yang dibunuh di lubang buaya


Postingan Populer